Kamis, 14 Mei 2009

Perjalanan Hidupku


Setelah menamatkan pendidikan SLTA di SMA Katolik Frateran Malang (Tahun 1992-1995), saya masih tinggal di Malang sampai bulan Juni 1997, sambil bekerja di Monstra Citra Persada Computer (MCP), Jl. Candi Kalasan.

Selama di Malang, bersama dengan beberapa orang saudara, kami mengontrak satu rumah di Jl. Letjen S. Parman III (Glintung III)-Blimbing.
Dibawah bimbingan seorang biarawati (Dra. Suster Yustine, CIJ) dan Bapak Almarhum FX. Sudarman sekeluarga, akhirnya saya bisa menyelesaikan pendidikan di SMA Katolik Frateran Malang.
Teman-teman akrabku di SMA dulu yang tidak pernah akan kulupakan ada beberapa orang, diantaranya: Ong Siulan (Tri Widayati), See Liang, Djiau Ling, Erna Purwanti, Albert Djuang (Putra Timor Leste), Agustino Republicano Mayor (Putra Papua).

Sahabat-sahabatku diatas adalah orang-orang yang tidak akan kulupakan, karena dari mereka semua, anak kampung seperti saya dapat bergaul dengan orang lain di sekelilingku sewaktu masih di Malang.
Bagi para pembaca terhormat, yang mengenal beberapa nama dan alamat sahabatku diatas, atau mungkin sahabat-sahabatku sendiri yang membaca tulisan ini, mohon menghubungi saya.

Kembali ke ceritera tentang perjalanan hidupku.
Dari Malang, saya hijrah ke Kota Propinsi NTT (Kupang) untuk mencari pekerjaan, walaupun bermodalkan ijasah SMA dan sedikit keahlian dibidang Komputer, saya mencoba untuk mengadu nasib di Kota Kasih-Kupang.
Di Kota Kupang, saya tinggal dengan Keluarga Kaka Sius Bali di Maulafa.
Pekerjaan pertama yang saya peroleh adalah menjadi penjaga toko. Pekerjaan ini saya jalani tidak lama, hanyasekitar dua bulan, karena ada panggilan dari tempat kursus komputer.
Setelah mengikuti serangkaian tes, ternyata saya diterima sebagai tenaga instruktur komputer di Theo Computer Center-Oeba-Kupang, miliknya Bapak Theo Kattipana. Rekan kerja saya disana ada beberapa orang, Yossy Lakussa, Teguh Budianto, Om Jimmy dan Ririn.
Berawal sebagai seorang instruktur komputer, ternyata merubah jalan hidup saya.

September 1998, saya kembali ke Kolimasang-Adonara dan tidak bertahan lama juga di kampung halaman, karena pada pertengahan bulan September, saya hijrah lagi ke Timika-Papua.
Di Timika, saya numpang di rumah Om Sugi Inguliman, tepatnya di Belakang Kantor Incubator Freeport-Samping Hotel Serayu.
Menurut ceritera pada saat itu, orang yang mempunyai ketrampilan komputer gampang untuk mendapatkan pekerjaan di Timika, khususnya di lingkungan PT. Freeport Indonesia.
Ternyata mitos itu tidak mempan untuk saya, karena pekerjaan pertama yang saya peroleh di Timika adalah menjadi buruh bangunan dengan penghasilan Rp. 25.000,- per hari.
Pekerjaan ini saya jalani selama sembilan bulan, sambil hilir mudik mencari pekerjaan lain yang lebih cocok dengan kondisi fisik saya yang kurus.

Akhirnya, pada awal tahun ajaran baru (bulan Juli 1999) saya di panggil oleh Ketua Yayasan Anu Beta Tubat Cabang Kabupaten Mimika untuk di tes menjadi seorang Tenaga Tata Usaha di sekolahnya yang baru berusia satu tahun, yaitu di SMEA Petra (sekarang menjadi SMK Petra), dan ternyata saya di terima.
Dua bulan pertama bergabung, saya lebih banyak bekerja di kantor yayasan, yang kebetulan letaknya berjauhan dengan sekolah.
Sampai pada suatu ketika, guru mata pelajaran komputer di SMEA Petra mengambil cuti, barulah saya dipanggil untuk mengajar (sebagai tenaga pengganti).

Ternyata menjadi seorang guru tidaklah semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Berdiri di depan kelas, memberikan materi dan didikan lain untuk membentuk moral dan kepribadian seseorang ternyata tidaklah mudah bagi saya.
Maklumlah, hampir semua siswa angkatan pertama di SMEA Petra Timika usianya lebih tua dari saya. Hal lain yang membanggakan dari mereka semua adalah walaupun rata-rata usia mereka diatas saya, namun gampang untuk diarahkan dan mau menerima teguran.

Dari sekolah ini pulalah, saya menemukan tambatan hati saya, seseorang yang menjadi pendamping hidup saya sampai dengan hari ini.
Dia adalah mantan siswa saya, tamat dari SMEA Petra Timika tahun 2001 dan saya nikahi pada tanggal 18 Agustus 2003.

Siapakah dia? Tunggu di episode yang akan datang.